Berita Terkini

EKSISTENSI DAN PERAN PEREMPUAN HARUS DIOPTIMALKAN

Dalam rangka menggali dan meningkatkan kapasitas perempuan di Kabupaten Blora, KPU Blora menyelenggarakan webinar dengan tema Eksistensi dan Peran Perempuan Dalam Politik Di Kabupaten Blora. Webinar yang diselenggarakan melalui aplikasi zoom ini diadakan pada Rabu, 12 Januari 2022. Acara di buka oleh Ketua KPU blora, M. Khamdun. Dalam sambutannya beliau berterimakasih atas kesediaan para narasumber meluangkan waktunya. “Para narasumber kami pandang memiliki kapasitas untuk menyampaikan hal-hal terkait bagaimana meningkatkan eksistensi dan peran perempuan, karena memang memiliki prestasi yang sangat diakui” tuturnya.

Hadir sebagai narasumber yaitu Lina Hartini, S.Sos (anggota DPRD Blora), Ulva Fatiya Rosada (Dosen STAI Al Muhammad Cepu), Muhim Nailul Ulya, Lc., M.Ud (Dosen STAI Khozinatul Ulum Blora), dan Nailina Paramita Najati, S.IP (anggota KPU Blora). Sesi pemaparan materi dan diskusi dimoderatori oleh Heni Rina Minarti (anggota KPU Blora)

Ada beberapa catatan yang disampaikan para narasumber. Diantaranya menurut Lina Hartini adalah pada dasarnya perempuan memiliki potensi, dan sudah selayaknya untuk dibaktikan bagi Kabupaten Blora. Sedangkan salah satu poin yang ditekankan oleh Ulva Fatiya Rosada adalah perlunya keberanian bagi perempuan untuk menunjukkan kapasitasnya karena kesempatan sudah sangat terbuka bagi perempuan untuk berkiprah lebih jauh. Muhim Nailul Ulya menyampaikan beberapa catatan yang menggarisbawahi masih adanya beberapa sistem sosial yang masih menempatkan perempuan pada kondisi yang kurang ideal. Sedangkan Nailina Paramita Najati menyampaikan data dan angka seputar keterwakilan perempuan dalam politik di Kabupaten Blora.

Secara umum semua narasumber menyepakati bahwa potensi yang dimiliki perempuan di Kabupaten Blora baik dari segi kualitas dan kuantitas masih perlu untuk ditingkatkan. Kiprah perempuan dalam semua aspek senantiasa diharapkan.  Tidak harus di dunia politik, aspek lain seperti pendidikan, penyelenggaraan dan pengawasan pemilu, dan pemberdayaan sosial juga sangat menunggu representasi perempuan.

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 54 kali